Kamis, 03 Oktober 2013

lapOraN pRaktiKum pENgenLan aLat miKroBioLogY

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu ruang atau tempat yang didesain sedemikian rupa untuk melakukan penelitian atau percobaan. Keberadaan laboratorium tentu sangat vital bagi aktivitas ilmiah, termasuk kegiatan praktikum mikrobiologi dasar.
Saat melaksanakan praktikum, para laboran atau praktikan dituntut untuk mengetahui dan memahami tentang segala sesuatu di dalam laboratorium termasuk alat-alat dan cara penggunaan. Kegiatan pengenalan alat tentu sangat penting untuk dilakukan agar pekerja laboratorium bisa menggunakan alat dengan benar, mendapatkan hasil yang akurat, dan dapat menghindari kecelakaan kerja.
Menyadari pentingnya hal tersebut, maka kami melakukan praktikum pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi dasar dengan harapan agar kami bisa melakukan penelitian di bidang mikrobiologi dengan baik, benar, dan akurat.

1.2  Rumusan Masalah
1.    Mengapa kita perlu mengetahui alat-alat yang digunakan dalam kegiatan mikrobiologi?
2.    Apa saja alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dasar?
3.    Apa saja alat-alat yang khusus digunakan dalam praktikum mikrobiologi dasar?

1.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui alasan dalam mempelajari alat-alat yang digunakan dalam kegiatan mikrobiologi dasar.
2.    Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dasar.
3.    Untuk mengetahui alat-alat yang secara khusus digunakan dalam praktikum mikrobiologi dasar.

1.4  Manfaat
Praktikum pengenalan alat kami lakukan dengan harapan akan mendapatkan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
Secara teoritis, manfaat pelaksanaan praktikum pengenalan alat adalah untuk menambah wawasan tentang alat-alat yang biasa digunakan dlam melakukan praktikum mikrobiologi dasar.

                                                                  BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang mikroorganisme dan segala aspeknya. Dalam kegiatan mikrobiologi, tentu diperlukan peralatan untuk mendukung kegiatan tersebut. Alat-alat yang digunakan mempunyai jenis yang beragam dan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu: alat-alat gelas, alat preparasi, alat bantu penglihatan (alat-alat optik), dan alat bantu penghitungan. Untuk mengetahui lebih jelas, di bawah ini akan diuraikan satu persatu mengenai alat-alat yang biasa digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
1.    Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
Erlenmeyer adalah sebuah peralatan gelas yang sering digunakan untuk analisis dalam labolatorium.Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut di bagian atas.Alat ini memiliki tanda untuk menunjukkan ukuran volume di salah satu sisinya.Leher dan mulut botol yang sempit bertujuan agar mudah dipegang, mengurangi penguapan, serta dapat ditutup dengan mudah.Dasar permukaannya dibuat datar agar mudah untuk diletakkan dimana–mana. Labu erlenmeyer biasanya digunakan untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan, untuk menampung larutan baik cair maupun padat, meracik atau menghomogenkan bahan, tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan juga untuk melakukan titrasi bahan.
Labu erlenmeyer sebagian besar terbuat dari kaca borosilikat sehingga meraka dapat dipanaskan di atas api atau di autoklaf. Ukuran yang paling umum adalah 250 ml dan 500 ml. Namun ada juga erlenmeyer yang berukuarn 25 ml, 50 ml, dan 100 ml. Biasanya erlenmeyer tidak memiliki tutup.
Dalam praktikum mikrobiologi lebih baik menggunakan erlenmeyer yang terbuat dari gelas atau kaca yang tahan terhadap panas dan tekanan, karena untuk kegiatan praktikum mikrobiologi alat tersebut sering dipanaskan pada suhu dan tekanan yang tinggi, misalnya pada saat sterilisasi.Pada saat menghomogenkan larutan terkadang juga perlu dilakukan pemanasan sehingga labu erlenmeyer harus tahan terhadap pemanasan yang tinggi.
2.    Cawan petri
Cawan petri berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca berosilikat yang tahan panas. Cawan petri selalu berpasangan, yang lebih besar sebagai tutup, dan yang kecil sebagai wadah.
3
Cawan petri biasanya digunakan untuk menumbuhkan atau kultivasi mikroorganisme dalam medium biakan padat. Cawan petri juga digunakan untuk penghitungan kepadatan mikroorganisme dengan metode lempeng tuang (pour plae) disamping itu cawan petri juga digunakan untuk uji sensitifitas mikroorganisme terhadap zat-zat antimikrobia.
Cawan petri yang digunakan dalam kegiatan mikrobiologi biasanya dalam keadaan steril sehingga terbuat dari bahan kaca atau gelas yang tahan panas. Cawan petri memiliki beberapa ukuran berdasarkan diameternya yang berarti juga berpengaruh terhadap volumenya. Beberapa ukuran cawan petri diantaranya dengan diameter 9 cm, 15 cm, dan sebagainya.
3.    Corong (Funnel)
Corong terbuat dari plastik atau kaca dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Corong gelas berfungsi untuk membantu memindahkan larutan dari wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil. Corong ini mempunyai berbagai ukuran, diantaranya kecil, sedang dan besar. Corong gelas kecil digunakan untuk memindahkan larutan kurang dari 100 ml, sedangkan corong sedang untuk 100 – 500 ml, dan yang besar untuk larutan yang lebih dari 500 ml. Di samping untuk membantu memindahkan larutan, corong juga digunakan untuk membantu proses penyaringan khususnya untuk meletakkan kertas saring.
4.    Gelas beker
Gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, memanaskan cairan yg biasanya digunakan dalam laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Gelas beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik).
5.    Pipet Ukur
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Pipet ukur ini disertai dengan filler atau pipet pump untuk dapat menyedot larutan sesuai dengan volume yang diinginkan. Demikian pula jika akan memindahkan cairan ke tempat lain maka bagian ini akan mendorong cairan keluar dari pipet ukur. Cara penggunaannya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diinginkan.
6.    Tabung reaksi dan Rak Tabung Reaksi
Tabung reaksi digunakan untuk kegiatan pengenceran, misalnya pengenceran mikrobia. Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Biasanya terbuat dari bahan kaca atau gelas yang tahan terhadap panas dan tekanan yang tinggi. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Tabung reaksi mempunyai berbagai ukuran berdasarkan volumenya diantaranya 10 ml, 15 ml, 20 ml, dan lain-lain. Dalam penggunaannya tabung reaksi tidak dapat berdiri tegak, oleh karena itu perlu rak tabung reaksi untuk meletakkan tabung reaksi agar bisa berdiri tegak.
7.    Mortar (lumpang) dan Alu
Alat ini berfungsi untuk menghaluskan atau menggerus suatu benda atau zat. Mortar dan alu ini terbuat dari keramik. Bahan atau zat yang ditumbuk dan dihaluskan tidak akan tertinggal pada mortar seperti halnya bila menggunakan mortar yang terbuat dari batu.
8.    Gelas Ukur (Graduated/measuring cylinder)
Gelas ukur merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan. Bentuknya seperti corong ataupun gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.Gelas ukur terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik yang tahan terhadap panas hingga 200oC dan mempunyai ukuran volume mililiter yang bervariasi.
Fungsi gelas ukur adalah menghitung larutan kimia dalam jumlah tertentu.
Selain untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair.Alat ini juga mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran dimulai dari 10 mL sampai 2 L.
9.    Kaca Pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas.Ujung Batang pengaduk berbentuk bulat dan pipih.Panjang mpengaduk minimal 15 cm. Digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.
10.  Jarum Inokulasi
Jarum inokulasi berfungsi untuk memindahkan inokulan dari satu medium ke medium lain. Bagian pegangannya terbuat dari kaca dan kawatnya untuk memindahkan inokulan.Kawat yang digunakan harus tahan panas, karena sebelum memindahkan inokulan kawat harus dipanaskan terlebih dahulu.Bentuk ujung kawat ada dua macam yaitu lurus untuk memindahkan jamur dan bengkokan seperti lingkaran untuk memindahkan bakteri.
11.  Kaca Benda (Object Glass) dan Kaca Penutup (Cover Glass)
Kaca benda berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati, sedangkan kaca penutup digunakan untuk menutup sediaan yang akan diamatai yang diletakkan pada kaca objek.
12.  Bunsen
Pembakar bunsen adalah salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Bagian api yang cocok untuk memijarkan adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).
13.  Neraca
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Neraca ini terdiri dari tiga batang skala yaitu ratusan gram, puluhan gram dan satuan gram. Neraca ini mempunyai keteliatian hingga 0,1 gram. Benda yang akan ditimbang diletakkan diatas piringan. Setelah beban digeser disetimbangkan dengan benda, massa benda dapat dibaca pada skala neraca.
14.  Staining Jar
Staining jar / bak pengecatan berguna sebagai tempat pewarnaan kuman dan pada pemeriksaan kimia berguna sebagai tempat eluen.

                                                                 BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Praktikum pengenalan alat dilaksanakan di laboratorium mikrobiologi dasar lantai 2 gedung C9 Universitas Negeri Surabaya. Laboratorium ini selain digunakan untuk melakukan penelitian, juga digunakan sebagai tempat pengajaran.

3.2 Alat Penelitian
Alat-alat penelitian meliputi semua alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.Alat-alat yang sering digunakan dalam praktikum mikrobiologi dasar terbagi menjadi dua yaitu alat gelas dan alat persiapan.
Alat gelas meliputi: labu Erlenmeyer, gelas beker, gelas ukur, pipet ukur, tabung reaksi dan rak tabung reaksi, cawan petri, kaca benda dan kaca penutup, kaca pengaduk, jarum inokulasi, dan Staining Jar.
Alat-alat preparasi meliputi: autoklaf, oven, incubator, ent-kas, dan neraca atau timbangan.

3.3 Metode Peneitian
Kami menggunakan tiga teknik daam melakukan praktikum ini, yaitu:
3.3.1 Teknik Observasi Langsung
Menurut Nazir (2009:175) pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standard lain untuk keperluan tersebut. Peneliti atau pengamat mencatat segala sesuatu tentang alat-alat tersebut termasuk cara penggunaan dan hal-hal yang peru diperhatikan berkenaan dengan penggunaan alat.
3.3.2 Teknik Wawancara
Menurut Nazir (2009:193-194) teknik wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara (peneliti) dan responden menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara.
Dalam praktikum ini, selain dengan observasi peneliti juga melakukan aktivitas tanya-jawab secara langsung dengan pihak ahli untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai alat-alat praktikum mikrobiologi dasar.

7
 
3.3.3 Teknik Dokumentasi
Menurut Sukardi (2009:81) teknik dokumentasi ialah cara peneliti untuk memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang berupa gambar, foto dan lampiran dari responden yang mendukung penelitian.
Dalam praktikum ini, metode dokumentasi juga digunakan yaitu dengan cara mengambil gambar atau foto dari alat-alat yang ada dalam laboratorium mikrobiologi dasar.

                                                                  BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan alat dalam laboratorium mikrobiologi ini perlu dilakukan untuk memberikan wawasan kepada praktikan pemula mikrobiologi dasar agar praktikan benar-benar mengetahui alat-alat yang digunakan, baik tentang fungsi, cara kerja, maupun prinsip kerja. Pengenalan alat ini bertujuan agar praktikum bisa terlaksana dengan baik, benar, akurat, dan terhindar dari kecelakaan kerja.
Pengenalan alat di dalam mikrobiologi terbagi menjadi dua yaitu alat-alat gelas dan alat-alat preparasi. Alat–alat gelas sering digunakan untuk tempat atau wadah larutan, menyimpan medium, mengambil dan mengukur larutan, dan lain sebagianya. Alat-alat preparasi digunakan sebagai alat penunjang yang biasanya digunakan di saat praktikum.
Alat–alat gelas terdiri dari pipet, pipet ini berfungsi untuk mengambil larutan atau cairan dalam wadah untuk dipindahkan ke dalam wadah lain. Labu Erlenmeyer, labu Erlenmeyer berguna untuk melakukan percampuran larutan atau bahan – bahan pembuatan medium, menyimpan larutan bentuk padat maupun bentuk cair. Ukuran dari labu Erlenmeyer ini bermacam–macam  dari  25 ml; 50 ml; 100 ml; 250 ml; 300 ml; 500 ml; 1000 ml. Labu erlenmeyer biasanya sering di panaskan pada suhu tinggi saat melakukakan sterilisasi. Dalam mikrobiologi biasanya sering menggunakan labu yang berukuran 1000 ml untuk menumbuhkan bakeri.
Gelas beker, gelas beker digunakan untuk wadah pada saat pembuatan medium atau wadah akuades atau larutan lainnya.
Gelas ukur, gelas ukur pada kkegiatan mikrobiologi digunakan untuk mengukur akuades, air kelapa, air kaldu ekstrak tauge dan lain-lain. Cara menggunakn gelas ukur ini dengan melihat meiskus cekung cairan dalam gelas ukur. Ukuran gelas ukur yang digunakan berfariasi mulai dari 10 ml; 50 ml; 100 ml; 500 ml; 1000 ml; dan lain sebagainya.
Pipet ukur, pipet ini dalam mikrobiologi digunakan untuk mengambil atau memindahkan cairan ke dalam wadah tertentu. Untuk mengambil cairan tidak serta merta menggunakan pipet ukur saja melainka harus mengunaka bantuan filte atau pipet pump untuk menyedot laruan sesuai dengan volume yang diinginkan.  
9
Tabung reaksi dan rak tabung reaksi. Tabung reaksi digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam medium cair maupun dalam medium padat, untuk pengenceran suspense mikrobia atau sampel yang akan dihitung kepadatan mikrobianya, untuk uji-uji biokimiawi. Tabung reaksi biasanya digunakan dalam bentuk steril, biasanya sebelum digunakan di panaskan terlebih dahulu di dalam oven, sehingga tabyng reaksi terbuat dari gelas atau kaca. Penggunaan tabung reaksi selalu membutuhkan rak sebagai tempat meletakkan tabung reaksi, karena didalam penggunaanya tabung reaksi harus dalam keadaan berdiri tegak. Volume ukuran tabung reaksi bermacam – macam mulai dari 10 ml; 15 ml; 20 ml dan lain-lain.
Cawan petri, cawan petri memiliki ukuran diameter mulai dari 9 cm, 15 cm, dan sebagainya. Ukaran ini berpengaruh terhadap volumenya. Cawan petri biasanya digunakan untuk menumbuhkan/kultivasi mikroorganisme dalam biakan medium padat, untuk perhitungan kepadatan mikroorganisme dengan metode lempeng tuan (pour plate), juga untuk uji sensitifitas mikroorganisme terhadap zat-zat aniti mikrobia (antibiotic/desinfektan). Sebelum mulai digunakan cawan petri harus dalam keadaan steril, sehingga terbuat dari bahan gelas/kaca.
Kaca benda (object glass) dan kaca penutup (cover glass), di dalam mikrobiologi alat ini digunakan sbagai tempat untuk mengamati mikroorganisme secara mikroskopik misalnya mengamati morfologi bakteri atau morfologi jamurbyang dilakukakn di bawah mikroskop. Kaca benda digunakan sebagai tempat membuat preparat yang kemudian diberi warna dengan cat/pewarna sesuai dengan kebutuhan misalnya pada saat pewarnaan Gram, sederhana, negative dan endospora. Dalam kegiatan mikrobiologi terdapat dua macam kaca benda, yaitu : kaca benda dengan permukaan yang datar dan kaca benda dengan permukaan cekung. Fungsi kaca benda dengan permukaan datar digunakan untuk mengmati mikroorganisme yang telah diwarnai dan juga dapat digunakan untuk beberapa uji seperti uji katalase, sedangkan kaca benda cekung digunakan untuk mengamati pergeakkan/motilitas bakteri dengan menggunakan metode tetesan bergantung. Dalam penggunaannya kaca benda ini selalu digunakan secara bersama-sama dengan kaca penutup. Fungsi kaca penutup untuk melindungi/menutup sediaan mikroskopik. Ukurannya bermacam-macam. Ketebalannya juga setidaknya disesuaikan dengan lensa mikroskop yang digunakan. 
Kaca pengaduk, fungsi kaca pengaduk adalah mengaduk campuran bahan medium,spaya menjadi homogeny, bias juga untuk mengaduk campuan bahan lainnya. Untuk mencegah terjadinya korosif yang dapat membahayakan mikrobia yang akan ditumbuhkan pada medium, pengaduk ini menggunakan bahan kaca karena tidak bersifat korosif.
Jarum inokulasi , jarum inokulasi berfungsi sebagai alat untuk memindahkan inokulum dari satu medium ke medium yang lain. Jarum inokulasi tersusun dari bahan kaca yang berfungsi sebagai pegangan dan kawat/ yang berfungsi sebagai untuk menorah atau memindahkan inokulan. Ujung jarum inokulasi dapat berbentuk lurus atau bengkokan membentuk lingkaran. Jarum inokulasi yang berbentuk lurus berfungsi untuk memindahkan jamur, dan yang berbentuk lingkaran berfungsi memindahkan bakteri dan khamir ata mikroorganisme seluler lainnya. Sebelum digunakan, bagian jarum inokuler yang terbuat dari kawat harus dipanaskan terlebih dahulu dengan bunsen agar steril.
Staining jar, staining jar digunakan untuk meletakkan sediaan pada kaca benda yang akan diwarnai. Proses pewarnaannya adalah staining jar diisi dengan zat pewarna atau larutan yang lain yang diperlukan dalam proses pewarnaan. Misalnya alcohol dan lain-lain. Kemudian sediaan yang akan diamati yang terletak pada kaca benda yang direndam didalamnya pada jangka waktu yang diperlukan. Pada staining jar sediaan pada kaca benda dapat berada pada posisi tegak dan berhimpitan dengan sediaan lain pada saat direndam dalam zat pewarna.
Mortal dan alu, mortal dan alu berfunsi untu menumbuk bahan kasar yuntuk dibuat praktikum.
Alat-alat preparasi yang selalu digunakan dalam kegiatan mikrobiologi meliputi : autoklaf, oven, incubator, ent-kas, neraca/timbangan, hot plate, centrifuge, colony caunter, dan LAF.
LAF adalah wadah kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi atau penanaman. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet, karena meniupkan udara steril melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu, dan spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan.
Autoklaf berfungsi sebagai alat sterilisasi secara basah yang ketika digunakan mikrobia akan terbunuh oleh adanya panas dan tekanan uap yang tinggi di dalam autoklaf. Jenis autoklaf ada dua macam yaitu autoklaf elektrik dan autoklaf manual. Autoklaf elektrik mengunakan daya istrik dan dapat diatu secar otomatis suhu serta tekanan yang dikehendaki pada saat sterilisasi, sedangkan untuk autoklaf manual menggunakan daya dari pemanasan (misalnya kompor) dan besar kecilnya api pada kompor sangat berpengaruh terhadap suhu serta tekanan saat sterilisasi. Prinsip cara kerjanya adalah mensterilkan berbagai macam alat & bahan menggunakan tekanan 1 atm dan suhu 121oC. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas
Oven, oven berfungsi sebagai alat sterilisasi secara kering karena hanya digunakan untuk sterilisasi alat-alat saja. Untuk kegiatan mikrobiologi biasanya digunakan oven elektrik, karena suhu dan lama waktu sterilisasi dapat diatur secara otomatis.
Inkubator. Inkubator digunakan untuk menginkubasi biakan suatu mikroorganisme dan untuk menyimpan medium yang masih belum ditanami mikrobia. Suhu ruangan didalam inkubator dapat diatur secara otomatis sehingga mikroorganisme yang diinkubasi tetap terjaga dengan suhu konstan. Prinsip kerja dari alat ini adaah menginkubasi menggunakan suhu tertentu dalam keadaan diam.
Ent-kas, adalah suatu tempat untuk memindahkan mikrobia atau membuat suspense mikrobia. Dalam mikrobiologi lazim menggunakan enkas-kas dari jenis kayu. Ent-kas berbentuk seperti kotak besar yang tertutup, terdapat dua lubang disisi depan yang berfungsi sebagai tempat masuknya tangan. Karena pada saat pemindahan inokulan, menanam mikrobia, pembuatan suspensi mikrobia dan sediaan mikrobia tidak boleh terkontaminasi dengan udara, oleh karena itu tempat ent-kas tertutup dan hanya tangan kita saja yang bisa masuk. Didalam ent-kas biasanya selalu diber formalin tablet supaya ruangan ent-kas tetap steril dan juga di beri bunsen agar meminimalisir terjadinya kontaminasi dengan bakteri yang ada diudara.
Neraca/timbangan, sering sekali bahan yang digunakan dalam pembuatan medium dalam kegitan mikrobiologi menggunkan jumlah atau takaran tertentu. Untuk mendapatkan jumlah dan takaran tersebut digunakan timbangan. Timbangan ada yang memiliki tingkta ketelitian tinggi dan tingkat ketelitian rendah. Untuk menggunakannya sesuai dengan kebutuhan kita.
Hot plate, fungsinya hamper mirip dengan water bath karena hut plate untuk menghomogenkan larutan.
Centrifuge berfungsi untuk memisahkan partikel–partikel dalam suatu larutan. Centrifuge bekerja dengan menggunakan prinsip sedimentasi. Dengan cara yang sama, benda ringan akan cenderung bergerak ke atas tabung (melayang di dalam tabung). Gaya centrifugal yang dihasilkan berasal dari putaran motor listrik. Semakin tinggi putaran motor maka semakin besar gaya centrifugal yang dihasilkan dan juga sebaliknya.
Colony caunter, colony caunter ini difungsikan untuk membatu kita menghitung banyaknya mikrobia yang ada didalan cawan petri.
Alat optic yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi adalah mikroskop. Mikrospok berfungsi untuk melihat jasad renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Selain itu juga dalam mikrobiologi ini digunakan alat dan bahan tambahan yaitu tissue, botol saos bekas, botol sprai bekas, bunsen, kapas, kertas bekas, karet pentil, benang kasur, plastic pp. Tissue digunakan untuk mengelap tangan atau medium yang tumpah di meja.
 Botol saos bekas selain digunakan untuk tempat akuades digunakan untuk menanam media. Botol sprai bekas ini digunakan untuk tempat menyimpan alkohol. Busen digunakan sebagai media pembakaran. Kapas digunakan sebagai penutup pada media yang ditanam maupun diisolasi agar tidak terkontaminasi dengan udara. Kertas bekas digunakan untuk membungkus cawan petri yang berisi media atau membungkus peralatan yang akan disetrilisasi didalam oven. Karet pentil, benang kasur, plastic pp digunakan untuk mengikat media yang butuh pemanasan. Karena bahan – bahan ini tidak mudah leleh.
Dari sema alat ini kegunaannya sagat penting di dalam praktikum mikrobiologi. Karena setiap fungsi dari alat berperan penting di dalam praktikum.
BAB V
PENUTUP

5.1  Simpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya, maka dapat diperoeh simpulan bahwa praktikum pengenalan alat sangat diperlukan terutama bagi praktikan  pemula mikrobiologi dasar agar praktikan bisa menggunakan alat dengan benar, mandapatkan hasil yang akurat, dan terhindar dari kecelakaan kerja.
Pengenalan alat di dalam mikrobiologi terbagi menjadi dua yaitu alat - alat gelas dan alat-alat preparasi. Alat–alat gelas sering digunakan untuk tempat atau wadah larutan, menyimpan medium, mengambil dan mengukur larutan, dan lain sebagianya. Alat - alat preparasi digunakan sebagai alat penunjang yang biasanya digunakan di saat praktikum.
Alat – alat gelas terdiri dari: pipet, gelas beker, pipet ukur, tabung reaksi dan rak tabung reaksi, cawan petri, kaca benda (object glass) dan kaca penutup (cover glass), kaca pengaduk, jarum inokulasi, staining jar, serta mortal dan alu, sedangkan alat prepasi terdiri dari: autoklaf, oven, inkubator, ent-kas, neraca/timbangan, hot plate, centrifuge, colony caunter, dan LAF.

5.2  Saran
Pada saat praktikum pengenalaan alat, praktikan harus memperhatikan dan mendokumentasikan semua alat yang telah ditunjukkan agar praktikan benar-benar mengetahui dan memahami apa fungsi, bagaimana cara kerja, dan prinsip kerja alat. Sebagai seorang biologis dan praktikan, kita memang perlu tau tentang alat-alat yang akan kita gunakan agar kita memperoleh hasil yang benar dan terhindar dari kecelakaan kerja.











18
 
19
DAFTAR PUSTAKA
                                                                                               

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar