Selasa, 13 November 2012

pEran EnZim daLam mEtaboliSme

       Di dalam tubuh organisme , enzim berperan sebagai biokatalisator. Artinya enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia, tetapi senyawa tersebut tidak ikut bereaksi. Dalam reaksi kimia tersebut ,enzim tidak mengalami perubahan bentuk. Selain itu, enzim juga tidak mempengaruhi keseimbangan reaksi atau mengubah produk.

1. KOMPONEN ENZIM
        Berdasrkan komponen penyusunnya, enzim dibedakan menjadi dua macam berikut:
     a. Enzim sederhana, terdiri atas senyawa protein saja.
     b. Enzim kompleks(enzim konjugasi), terdiri atas komponen-komponen berikut:
    1. komponen protein(apoenzim).Apoenzim mudah terdenaturasi, misal karena pemanasan.
         2. komponen nonprotein(gugus prostetik). gugus prostetik bersifat termostabil(tidak mudah  rusak akibat pemanasan). Bagian ini dapat berupa koenzim atau kofaktor.
                       
2. SIFAT-SIFAT ENZIM
         Enzim memiliki sifat-sifat berikut:
      a. Enzim merupakan senyawa protein sehingga sifat-sifat enzim sama dengan proteinyaitu dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada suhu tinggi atau rendah enzim akan mengalami kerusakan koagulasi yang akhirnya enzim terdenaturasi.
           b. Berupa koloid
           c. Bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat
           d. Bekerja secara bolak-balik(reversible), artinya enzim tidak menentukan arah reaksi
           e. Dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa
           f. Diperlukan dalam jumlah sedikit
           g. Dapat digunakan berulang kali selama belum rusak

3. MEKANISME KERJA ENZIM
          Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah jumlah energi yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi.

Beberapa teori berikut menjelaskan tentang cara kerja enzim:

    a. LOCK AND KEY THEORY(Teori Gembok dan Kunci)

Teory ini dikemukakan oleh  Fischer(1898). Menurutnya enzim diumpamakan sebagai gembok, sedangkan substrat diumpamakan sebagai kunci. Substrat dapat beriakatan dengan enzim jika enzim memiliki sisi aktif sebagai tempat melekat substrat. Hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi dan hubungan tersebut membentuk ikatan yang lemah. perhatikan skema berikut:
 
   b. INDUCED FIT THEORY(Teory ketepatan induksi)

 Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland. Menurutnya, sisi aktif enzim bersifat fleksible. Akibatnya, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Teori ini sesuai dengan kerja enzim yang sesungguhnya. Perhatikan skema berikut:
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar