Jumat, 14 Desember 2012

kEloR,,,,si TanaMan ajAib

Nama umum
Indonesia:Kelor, limaran (Jawa)
Inggris:Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree
Melayu:kalor, merunggai, sajina
Vietnam:Chùm ngây
Thailand:ma-rum
Pilipina:Malunggay
Moringa oleifera
Kelor

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Capparales
                             Famili: Moringaceae
                                 Genus: Moringa
                                     Spesies: Moringa oleifera Lam

Deskripsi
Kelor (Moringa oleifera) tumbuh dalam bentuk pohon, berumur panjang (perenial) dengan tinggi 7 - 12 m. Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar. Percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling (alternate), beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda - setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2 cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus. Bunga muncul di ketiak daun (axillaris), bertangkai panjang, kelopak berwarna putih agak krem, menebar aroma khas. Buah kelor berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm, buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak. Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian ± 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.
kegunaan & Budidaya
Analisa terhadap nutrisi daun kelor kering yang dilakukan di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang menunjukkan hasil sebagai berikut:


Parameter Unit Test I Test II
1. Beta Carotene mg/100 12,988 12,932
2. Choline mg/100 95,715 96,989
3. Vitamin B1, Thiamine mg/100 0,575 0,572
4. Vitamin B2, Riboflavin mg/100 0,794 0,807
5. Vitamin B3, Niacin mg/100 3,6843,670
6. Vitamin C, Ascorbic Acid mg/100 57,964 59,732
7. Protein g/100 29,722 29,487
8. Fat g/100 2,180 2,186
9. Carbohydrate g/100 47,461 47,377
10. Energi calori 328,359 327,126
11. Fiber g/100 16,857 16,883
12. Calsium (Ca) mg/100 2683,312 2663,205
13. Magnesium (Mg) mg/100 1076,115 1077,083
14. Phosphor (P) mg/100 352,417 354,787
15. Potassium (K) mg/100 2401,160 2402,360
16. Copper (Cu) mg/100 0,751 0,725
17. Iron (Fe) mg/100 41,890 42,075
18. Isoleucine µg/100 21310,75 21030,87
19. Leucine µg/100 36189,89 36890,82
20. Lysine µg/100 25618,09 25544,17
21. Methionine µg/100 5405,58 5431,86
22. Phenylalanine µg/100 21639,97 21739,24
23. Threonine µg/100 18186,58 18594,36
24. Valine µg/100 27269,38 27384,32
25. Tryptophan µg/100 5984,33 6166,47

Kelor alias moringa pterygosperma gaertn banyak manfaatnya, selain bermanfaat membantu mengoptimalkan perkembangan otak pada balita, juga baik untuk para manula untuk mencegah pikun. Tanaman kelor ini merupakan tanaman dari keluarga Moringacaea. Bukan saja bunganya dapat dimakan dan terasa seperti jamur saat dimasak. Kelor telah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional, termasuk obat Ayurvedik di Filipina, Afrika dan Indonesia. Kelor dimanfaatkan mulai kulit kayunya, getah, akar, daun, biji, bunga, bahkan minyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Getahnya dipergunakan sebagai perwarna biru alami di Jamaika. Konon minyak daun kelor yang telah disuling bisa dipergunakan buat kosmetik. Harganya sangatt mahal.


TANAMAN kelor di Indonesia sangat familiar. Nyaris sebagian besar penduduk memiliki tanaman yang bisa dipakai sayur ini. Tanaman ini dikenal dalam berbagai nama, misalnya kelor Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Kerol (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano (Sumba), Ongge (Bima); Hau fo (Timor). Kelor termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 - 11 meter. Di Jawa, Kelor sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar karena berkhasiat untuk obat-obatan. Pohon kelor tidak terlalu besar. Batang kayunya getas (mudah patah) dan cabangnya jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai.

Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang yang disebut klentang (Jawa). Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi cokelat disebut blendok (Jawa). Pengembangbiakannya dapat dengan cara stek (vegetatif) maupun dengan biji (generatif). Namun saya menganjurkan dengan cara stek, karena lebih cepat tumbuh besar.

Manfaat Kelor

I. Sebagai Tanaman Obat

Tanaman Kelor secara tradisional telah dimanfaatkan sebagai obat untuk beberapa jenis penyakit seperti sakit kuning (lever), reumatik/encok/pegal linu, rabun ayam, sakit mata, sukar buang air kecil, slergi/biduren, sacingan, luka bernanah.

Berikut cara pemanfaatannya, berdasarkan jenis penyakit:

1. Sakit Kuning

Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa hijau;

Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai merata.

Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai sembuh.

2. Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu

Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;

Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus.

Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).

3. Rabun Ayam

Bahan: 3 gagang daun kelor.

Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata.

Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.

4. Sakit Mata

Bahan: 3 gagang daun kelor.

Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai ampasnya mengendap.

Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat tetes mata.

5. Sukar Buang Air Kecil

Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel yang telah diparut dalam jumlah yang sama.

Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas air, kemudian disaring.

Cara menggunakan: diminum setiap hari.

6. Cacingan

Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang meniran.

Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.

Cara menggunakan: diminum.

7. Biduren (alergi)

Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas pulasari secukupnya;

Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore.

8. Luka Bernanah

Bahan: 3-7 gagang daun kelor.

Cara Membuat: daun kelor ditumbuk sampai halus.

Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai obat luar.

Sekadar berbagi pengalaman, jika anak kami yang balita mengalami panas atau demam, kami tidak segera membawa ke dokter, namun biasanya kami buatkan dulu sayur bening daun kelor muda berikut buah mudanya. Biasanya setelah disuapi sekali – dua kali dengan sayur daun kelor dan tidur, panas atau demamnya akan reda. Mengenai rasa, setelah dimasak, daun kelor tak beda dengan daun katu, sedangkan buah mudanya mirip dengan rasa kacang panjang, namun lebih manis.

II. Sebagai sumber asupan gizi/pakan tambahan


Berkat kandungan gizi yang terdapat di dalamnya, selain sebagai obat, kelor juga bermanfaat sebagai multivitamin. Terbukti bahwa kelor telah berhasil mencegah wabah kekurangan gizi di beberapa negara di Afrika dan menyelamatkan banyak nyawa anak-anak dan ibu-ibu hamil.

Dilihat dari nilai gizinya kelor adalah tanaman berkhasiat sejati miracle tree, artinya tanaman ini bisa dimanfaatkan dari akar, batang, buah dan daun serta mengandung gizi tinggi. Kandungan gizi daun kelor segar (lalapan), setara dengan:

* 4 x vitamin A yang dikandung wortel,

* 7 x vitamin C yang terkandung pada jeruk,

* 4 x mineral Calsium dari susu,

* 3 x mineral Potassium pada pisang,

* 3/4 x zat besi pada bayam, dan

* 2 x protein dariyogurt.

Sedangkan kandungan gizi daun kelor yang dikeringkan setara dengan:

* 10 x vitamin A yang dikandung wortel,

* 1/2 x vitamin C yang terkandung pada jeruk,

* 17 x mineral Calsium dari susu,

* 15 x mineral Potassium pada pisang,

* 25 x zat besi pada bayam, dan

* 9x protein dari yogurt.

III. Sebagai Penjernih Air.


Sejak awal tahun 1980-an biji tua bersama dengan kulit oleh Jurusan Teknik Lingkungan ITB digunakan untuk penjernihan air permu-kaan (air kolam, air sungai, air danau sampai ke air sungai) sebagai pengendap (koagulans) dengan hasil yang memuaskan.

Hasil penelitian Madsen dan Dchlundt serta Grabow dan kawan-kawan, menunjukkan bahwa serbuk biji kelor mampu menumpas bakteri Escherichia coli, Streptococcus fae-calis dan Salmonella typymurium.

Pada saat berkunjung ke daerah Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur, seorang teman dari Flores yang juga berkunjung ke sana, menyampaikan bahwa Negara Jepang merupakan negara potensi untuk ekspor biji kelor tua, karena untuk penjernih air mereka lebih suka menggunakan menggunakan biji kelor sebagai kaporit alami. satu peluang bisnis.



Perbandingan kandungan kelor dan makanan lainnya:

Nutrisi makanan - Jenis Makanan Umum - Kandungan Daun kelor

Vitamin A - wortel - 1,8 mg - 6,8 mg

Kalsium - Susu - 120 mg - 440 mg

Kalium - pisang - 88 mg - 259 mg

Protein - Yogurt - 3,1 g - 6,7 g

Vitamin C - Jeruk – 30 mg - 220 mg

Secara tradisional daun kelor dimasak dan digunakan seperti bayam. Selain digunakan segar sebagai pengganti bayam, daun biasanya dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk digunakan dalam sup dan saus. Sebagai catatan Penting untuk diingat bahwa seperti kebanyakan tanaman kelor pemanasan di atas 60 derajat celcius dapat menghancurkan beberapa nilai gizi. (pusdat BP/dari berbagai sumber).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar